SMA Negeri 1 Sawahlunto yang berlokasi di jalan Sudirman No. 7, Kelurahan Kubang Sirakuk Atas, Kecamatan Lembah Segar Kota Sawalunto, menempati bangunan dengan luas 2.500 m diatas lahan seluas 1.810 m. Pada tahun 1959 Sumatera Barat dalam pergolakan/ darurat (SOB)dan adanya Dewan Banteng menyuruh sekolah terhenti pembelajarannya, termasuk di Kota Sawahlunto. Melihat kenyataan yang demikian para Pemuda/Mahasiswa putra Sawahlunto yang belajar/ perantau pulang ke kampung halaman(ke Sawahlunto) guna membicarakan pemecahan masalah pendidikan di Sawahlunto. Pada sasat itu berkumpullah para pemuda pelajar, mahasiswa dan masyarakat Sawahlunto, bermusyawarah bersama untuk mengisi hari-harinya, belajar bersamadengan pembimbingnya adalah mahasiswa perantau yang berada di Sawahlunt. Pada bulan Agustus 1959 itu mulailah kegiatan belajar mengajar pada SMA Sawahluntodengan mahasiswa PTN sebagai gurunya adalah : 1) Rudi mengajar Ilmu Ukur, 2) Jack Suarlin guru Sosial, 3) Nazaruddin guru Aljabar, 4)Wong sebagai guru Bahasa Inggris, 5) Rusda guru Matematika, 6) Elly guru Ekonomi dan 7) Mohammad Zen sebagai Tata Buku.
Tempat belajar SMA Swasta Sawahlunto dilaksanakan di Perusahaan Ombilin yang terletak didesa Kebun Jati di dekat bengkel utama Tambang Batu Bara Ombilin. Guru-guru tersebut hanya mengajar secara sukarela tanpa gaji mengajar pada SMA tersebut. Pada waktu itu kelas dibuka sebanyak 3 lokal, jumlah muridnya 85 orang.
- 1 Lokal kelas I dengan murid 30 orang
- 1 Lokal kelas II dengan murid 25 orang
- 1 Lokal kelas III dengan murid 30 orang
Pada bulan Februari 1960 SMA Sawahlunto tersebut dipindahkan lokasi belajarnya ke Asrama Militer yang berada di dekat Taman Makam Pahlawan, Kelurahan Kubang Sirakuk Atas, Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto. Pada Saat itu sekolah ini diberi nama SMA - Swasta Pancasila, dan pada tahun 1960 dilaksanakan ujian, SMA Sawahlunto bergabung ke SMA Solok.
Pada bulan Oktober 1961 baru SMA Negeri Sawahlunto diresmikan dengan nama :
" SMA NEGERI 1 SAWAHLUNTO "
0 komentar:
Posting Komentar